Aku bisa tersenyum ramah jika berpapasan dengan teman
Membicarakan berbagai hal yang bisa dibicarakan
Aku bisa melambaikan tangan kepada mereka
Jika aku hendak mengucapkan selamat tinggal ketika akan kembali ke rumah
Aku terus melakukannya setiap hari
Sebagai bagian dari proses bersosialisasi
Tetapi detik ini terasa berbeda
Sejenak seperti lupa bagaimana caranya bersosialisasi seperti biasa
Aku tidak bisa mencegah jika semesta membiarkan waktu ini datang
Kita berdiri saling berhadap-hadapan
Aku tidak tahu harus memasang raut wajah seperti apa
Aku juga tidak tahu harus berkata apa
Apakah aku harus bersikap seperti selayaknya teman?
Atau aku harus berjalan maju saja seolah tidak saling mengenal?
Apakah kata “hai” akan cukup?
Atau aku harus menceritakan segala hal yang belum sempat untuk terucapkan?
Aku seperti seseorang yang baru belajar untuk berkomunikasi
Bahkan tersenyum saja aku tidak bisa
Alhasil dia lah yang memulai
Membuka percakapan dan berkata “apa kamu baik-baik saja?”
Tidak, aku tidak baik-baik saja. Aku masih hancur
Begitulah kenyataannya
Tapi kata-kata itu hanya berteriak kencang di dalam pikiran
Tanpa pernah terucapkan oleh lidah ini
Ya, lagi-lagi aku berbohong
Mengatakan semua baik-baik saja, padahal tidak
Jika aku punya satu kekuatan super
Aku ingin memiliki kekuatan untuk membaca pikiranmu saat ini
Karena dari antara banyaknya orang
Hanya kamu yang rasanya sangat sulit untuk aku mengerti
Aku ingin tahu semuanya, segala hal
Aku ingin bertanya, tetapi rasanya sudah tidak ada alasan lagi untuk bertanya
Dan kelak jika semesta mempertemukan kita lagi dan aku masih kehilangan kemampuanku dalam berkomunikasi
Aku akan anggap itu sebagai tanda bahwa perasaan ini masih sama, belum berubah
Kommentare